6 Tanda Anda Kecanduan Teknologi

Apa yang Anda lakukan jika komputer rusak? Telepon genggam tertinggal di rumah atau hilang dicopet orang? Jika hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat Anda merasa tidak nyaman, maka Anda tidak sendirian. Sebagian besar dari kita memang terlalu tergantung pada teknologi, sehingga sehari saja berpisah dari teknologi itu, akan membuat kita merasa tidak nyaman, bahkan mampu mengubah kehidupan.


Namun, pernahkah Anda mencoba untuk secara suka rela menjauhkan diri dari berbagai jenis teknologi, meski hanya sehari saja? Atau pernahkah Anda merasakan bagaimana kehidupan Anda tanpa Facebook, Twitter, Path, Instagram, dsb.? Jika Anda tidak pernah memikirkannya atau bahkan tidak ingin mencobanya, maka bisa jadi Anda termasuk orang yang kecanduan teknologi. Sebenarnya, apa sajakah tanda-tanda bahwa Anda tergolong orang yang tidak bisa lepas dari teknologi? Berikut tujuh daftarnya.


Internet mati, pekerjaan terbengkalai
Apakah pekerjaan Anda membutuhkan koneksi internet secara penuh, dan Anda tidak bisa bekerja tanpanya? Anda tidak bisa menemukan bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan, Anda tidak bisa mengirim ataupun menerima surat elektronik, dan yang bisa Anda lakukan hanyalah terpekur di depan layar komputer sambil menanti internet kembali menyala. Atau bahkan lebih buruk lagi, Anda dipulangkan ke rumah ketika internet tidak bisa menyala.


Anda keranjingan bahkan selalu berbelanja online
Seberapa sering Anda menelusuri katalog-katalong di dalam situs belanja onlinedan merasa lebih menikmatinya dibandingkan pergi ke pusat perbelanjaan dan mencoba segala hal secara langsung? Atau, seberapa sering Anda berbelanjaonline, karena tertarik dengan diskonnya, lalu kemudian merasa menyesal karena barang yang diterima tidak sesuai harapan, tapi Anda tetap tidak kapok dan terus berbelanja secara online? Berbelanja secara online memang sangat menyenangkan, hanya jika benda yang Anda beli benar-benar Anda butuhkan. Namun jika tidak, maka kegiatan belanja itu akan menghabiskan waktu bahkan uang Anda, hanya untuk menyadari bahwa benda yang Anda beli tidaklah sesuai dengan harapan, dan Anda tidak tahu bagaimana mengembalikannya, selain dengan memberikannya kepada orang lain, atau menjualnya kembali.

Anda tidak menikmati saat ini
Coba bayangkan Anda sedang berada pada situasi seperti ini. Putra Anda akan tampil dalam pertunjukan teater di sekolahnya, Anda begitu antusias untuk menyaksikan bahkan merekam penampilannya ke dalam video. Sayangnya, kamera video Anda tidak mau menyala, karena baterainya habis. Anda pun segera mencari baterai cadangan, karena tidak ingin kehilangan momen berharga itu. Namun, ketika Anda sudah menemukan baterai cadangan itu, putra Anda sudah turun dari panggung dan Anda pun tersadar bahwa Anda sedang mencoba untuk menangkap pengalaman dan bukan menikmatinya.

Tidak mengingat nomor telepon siapapun
Berapa banyak nomor telepon yang Anda ingat? Orang tua, pasangan, sahabat, anak, lalu siapa lagi? Jika Anda kehilangan seluruh nomor telepon yang ada di telepon genggam, maka bisa jadi Anda akan kebingungan dan tidak memiliki gambaran siapa orang yang harus Anda hubungi, meskipun orang itu adalah orang yang penting bagi Anda.

Takut memutuskan pacar secara langsung
Apakah Anda memilih untuk memutuskan hubungan dengan pacar dengan menggunakan SMS, email, atau aplikasi obrolan di telepon pintar Anda? Pernahkah Anda menghitung, berapa banyak pembicaraan serius yang terjadi, yang dilakukan melalui pesan teks? Pesan teks memang sangat nyaman serta praktis, tapi ada hal-hal penting yang harus disampaikan secara langsung, dengan saling bertatap muka. Sangat mudah untuk merasa sakit hati dan memiliki interpretasi berbeda ketika Anda membaca sebuah pesan teks. Apa yang tertulis dengan “aku baik-baik saja” di pesan teks, akan terasa berbeda ketika Anda mendengarnya secara langsung.

Tanpa telepon, Anda merasa telanjang
Bisa jadi, ini adalah permasalahan terbesar saat ini. Kecanduan teknologi adalah hal yang sangat nyata, karena orang-orang bisa mengecek telepon genggam mereka sebanyak 30 hingga 40 kali dalam satu jam. Kecanduan teknologi memang bukan sekadar candaan belaka. Teknologi dapat menjadi hal yang berguna, tapi seperti halnya kaidah umum yang berlaku di dunia ini, “segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik”, begitu pula dengan teknologi. Dibalik kemudahan yang ditawarkan, terlalu tergantung pada teknologi dapat membuat Anda stres dan tegang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan telepon pintar dapat menyebabkan bencana seperti kecelakaan mobil, dan juga menjadi penyebab utama rusaknya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.

Pada akhirnya, tentu saja pilihan jatuh di tangan Anda, sebagai pengguna teknologi tersebut. Yang perlu Anda ingat dan menjadi kunci adalah keseimbangan, yaitu tahu kapan harus memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya, dan tahu kapan harus mematikannya untuk menikmati kehidupan dengan sepenuhnya.

0 komentar:

Post a Comment