1. Gula. Sebagian besar minuman ringan (soft drink) mengandung sejumlah besar gula halus sampai 15 sendok teh dalam setiap botol/kaleng ukuran 325 ml. Satu botol sehari memberikan Anda gula lebih dari yang diperlukan tubuh. Gula mengikis gigi, meningkatkan risiko kegemukan, diabetes, penyakit jantung, serta gangguan pencernaan dan kulit. Ketika memasuki aliran darah, gula akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Ini menyebabkan situasi ketergantungan karena tubuh membutuhkan aliran konstan untuk mempertahankan tingkat gulanya. Akibatnya, Anda akan ketagihan untuk terus minum minuman bergula.
2. Pemanis Buatan. Minuman ringan yang disebut sebagai “diet soda” atau “tonic water” mengandung pemanis rendah kalori seperti sakarin. Zat ini meningkatkan rasa minuman tetapi juga menyebabkan banyak efek samping yang merugikan seperti migrain, kehilangan memori, gangguan emosi, penglihatan kabur, dan dering di telinga. Sakarin telah terbukti menyebabkan kanker kandung kemih dan sudah dilarang di Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara Eropa. Sakarin ditemukan pada minuman soda diet yang populer dijual.
3. Kafein. Kafein adalah zat aditif yang digunakan untuk memperkuat rasa soda. Ini merangsang sistem saraf dan meningkatkan denyut jantung. Ketika dikonsumsi, kafein untuk sementara dapat membangkitkan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan. Konsumsi kafein berlebihan dikaitkan dengan meningkatkan tekanan darah, dan menimbulkan gejala diabetes. Yang paling buruk dari semua, kafein dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Minum minuman ringan setelah latihan fisik dapat menyebabkan hilangnya kalsium dan kalium yang pada gilirannya dapat menyebabkan nyeri otot.
4. Asam. Kebanyakan minuman ringan mengandung asam sitrat, fosfat, dan asam malat atau asam tartrat. Asam ini membuat minuman terasa menyegarkan atau “menyengat”. Asam minuman ini mengkhawatirkan, darah manusia memiliki nilai pH antara 7.3 dan 7.45. Apa pun di bawah pH 5,5 dapat memiliki efek sangat buruk pada tubuh. Kondisi darah yang asam dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan peradangan, sakit kepala, memperburuk diabetes, dan banyak penyakit lainnya. Beberapa sel mati dalam kondisi asam, tetapi beberapa sel mencoba bertahan hidup dengan menjadi sel ganas yang abnormal.
5. Karbon Dioksida. Minuman berkarbonasi dibuat dengan menyuntikkan karbon dioksida ke dalam air di bawah tekanan. Semakin banyak karbon dioksida disuntikkan, semakin rendah pH-nya, dan minuman pun semakin asam dan semakin bersoda. Terlalu banyak karbon dioksida akan membunuh sel-sel sehat. Sel-sel mati menyebabkan lingkungan asam. Sebagaimana disebutkan di atas, dalam lingkungan asam, beberapa sel dapat bertahan hidup dengan menjadi sel ganas yang abnormal.
6. Pengawet. Zat pengawet ditambahkan ke dalam minuman ringan untuk memperpanjang umur simpan atau masa kedaluwarsa. Kondisi penyimpanan dan waktu dapat mempengaruhi rasa dan aroma, dan pengawet membantu melestarikan itu. Jumlah konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Sodium benzoat (asam benzoat) hadir dalam minuman ringan. Bahan kimia ini diketahui menyebabkan asma, ruam, dan hiperaktif. Sulfur dioksida sangat beracun dan penggunaan berulang dapat menyebabkan pingsan, erupsi kulit, pembengkakan, shock, koma, dan bahkan kematian.
7. Perasa dan pewarna buatan. Perasa buatan biasanya digunakan dalam pembuatan minuman ringan untuk memberikan rasa yang khas. Ini memiliki efek buruk pada anak-anak hiperaktif dan harus dihilangkan dari diet mereka. Tartrazin adalah pewarna oranye-kekuningan yang dapat menyebabkan reaksi alergi seperti ruam kulit, pembengkakan, lendir yang berlebihan dan mata merah. Karmoisin adalah pewarna kemerahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi, keracunan makanan, dan bahkan kanker. Brilliant Blue adalah penyebab kanker yang kini dilarang di banyak negara maju. Sayangnya, masih digunakan oleh produsen yang tidak bertanggung jawab untuk menghasilkan minuman ringan. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan kromosom dan reaksi alergi.
8. Sodium (Natrium). Kebanyakan minuman ringan mengandung beberapa natrium anorganik. Natrium (sodium) digunakan sebagai pengemulsi, penstabil. konsumsi natrium berlebihan akan menyebabkan tekanan darah tinggi. stroke, gagal jantung, dan banyak penyakit lainnya.
9. Kalium (Potasium). Kalium (potasium) adalah mineral yang sangat penting agar fungsi tubuh berjalan normal. Kalium dapat menurunkan risiko beberapa penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Tetapi, kalium bisa berbahaya bagi orang-orang tertentu. Mereka yang menderita penyakit ginjal atau dialisis ginjal harus menghindari banyak konsumsi kalium karena ginjal bertanggung jawab untuk mengeluarkan kalium dari aliran darah.


0 komentar:

Post a Comment